Kamis, 15 Maret 2012

Modalnya Otak


Sebagian besar orang yang bertemu dengan saya mengatakan bahwa mereka ingin membuka usaha tetapi tidak punya modal. Padahal Tuhan memberikan modal yang tidak ada tandingannya, yaitu “otak”.
Otak Anda tidak lebih dari seuntai anggur, bahkan lebih kecil daripada sebuah kol. Beratnya kurang dari 1,5 kg. Namun, otak beribu kali lebih hebat daripada komputer terhebat di dunia. Seekor lalat buah mempunyai 100.000 sel otak aktif. Seekor tikus memiliki 5 juta sel otak. Seekor kera 10 milyar. Sedangkan Anda memiliki 100 milyar sel otak aktif sejak lahir. Maka Anda sesungguhnya manusia yang sangat luar biasa. Anda tidak punya modal masih dapat membuka usaha dengan otak Anda. Salah satu cara membuka usaha tanpa uang tunai adalah dengan pembayaran belakang dan merupakan senjata ampuh yang pernah saya pakai.
Pada saat kami membuka cabang Primagama di jalan Demangan Kidul nomor 92, yaitu rumah Bapak Sri Satoto. Kita membuka usaha dengan metode pembayaran di belakang. Kita mengatakan “Pak kami akan sewa rumah Bapak selama satu tahun”. “Silakan. Saya senang mahasiswa seperti Anda mempunyai kegiatan”, jawab Pak Sri Satoto. “Kami akan membayar per bulan Pak”, kata kami. “Tidak apa-apa”, jawab Pak Sri Satoto. “Tetapi kami akan membayar mulai bulan depan Pak”. Pak Sri Satoto terdiam sejenak, kemudian berkata “Ya. Tidak apa-apa”. Atas kebaikan Pak Sri Satoto tersebut kita dapat membuka cabang tanpa uang sepeserpun.
Demikian halnya ketika saya mendirikan STMIK AMIKOM Yogyakarta, dengan otak, saya datangi rumah Pak Budi Sutrisno yang mempunyai rumah di Jl. Monginsidi No. 8. “Pak Budi saya akan sewa rumah Bapak selama dua tahun”. “Oh ya silakan. Rumah itu masih kosong” jawab Pak Budi. “Saya akan mulai menyewa bulan Maret ini Pak. Tetapi saya akan membayar pada Agustus dan September”. “Lho kok begitu” kata Pak Budi. “Sebab saya tidak punya uang Pak. Setelah Agustus dan September, Insya Allah saya dapat uang dari mahasiswa dan itu yang akan saya bayarkan pada Pak Budi”. Pak Budi terdiam sejenak, kemudian berkata “Ya tidak apa-apa, tetapi saya mohon dinotariskan ya”. “Ya Pak”, kata saya. Maka Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKOM” Yogyakarta, yang sekarang menjadi STMIK AMIKOM Yogyakartapun dapat berdiri tanpa uang tunai. Sekarang STMIK AMIKOM Yogyakarta telah memperoleh 6 penghargaan internasional, mempunyai Program Magister Teknik Informatika, memiliki tanah sekitar 15.000 meter persegi dan 4 gedung cukup mewah lantai lima serta lantai tiga seluruhnya ber-AC dan Wireless Fidelity (WI-FI), sehingga mahasiswa menyebutnya seperti mall. Kesemuanya dimulai dengan menggunakan otak, bukan dengan uang tunai.
Mahasiswa saya Program Magister Managemen STIE “ABI” Surabaya bercerita juga kepada saya. “Pak saya juga memulai usaha tanpa uang tunai. Saya dipercaya untuk menjualkan barang, setelah laku baru dibayar dengan diberikan tempo 3 bulan. Namun barang itu saya jual dengan harga murah, saya mendapatkan uang tunai. Kemudian saya membeli barang lain yang bisa saya jual dengan harga cukup tinggi sehingga saya dapat untung cukup besar, sehingga dapat membayar barang yang jatuh tempo 3 bulan tersebut”, katanya. Sistem konsinyasi, seperti jualan buku dapat dilakukan dengan pembayaran di belakang. Selamat mencoba.

0 komentar:

Posting Komentar